Artikel

Pj Wako Tinjau Kegiatan Operasi Pasar Murah • Upaya Pengendalian Inflasi Daerah

02 May 2024 by Arta Toli

 61

6633a83adbfd5.jpeg


LUBUKLINGGAU-Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa meninjau kegiatan operasi pasar murah (OPM) dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Lubuklinggau dengan focus di Pasar Moneng Sepati, Kamis (2/5/2024).
Disela-sela peninjauan, H Trisko Defriyansa mengatakan kegiatan ini rutin dilakukan oleh Pemkot Lubuklinggau dalam upaya memantau sekaligus mengawasi perkembangan harga di pasaran.
“Dan hari ini kita mengambil momentum di Pasar Moneng Sepati. Secara nasional ada kenaikan harga pada komoditi bawang merah dan bawang putih. Makanya kita cermati kondisi harga di pasar lokal,” ujarnya.
Ada beberapa kebijakan yang harus dilakukan. Pertama lanjutnya, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan bersama Kepala Disperindag akan berkoordinasi dengan distributor bawang apakah ada hambatan dari distribusi atau tidak.
Kedua, apakah memang stok pemasok dari Brebes, Padang maupun dari daerah tetangga panennya tidak stabil atau bagaimana.
“Kita berharap, kenaikan itu hanya terkendala pada proses distribusi karena bersamaan dengan arus balik setelah lebaran, sehingga proses pengangkutan sedikit mengalami keterlambatan,” imbuhnya.
Kegiatan operasi pasar ini juga terkait komoditi beras karena kebijakan nasional dari Buloq dan Badan Pangan Nasional ada kenaikan beras SPHP sebesar Rp 500.
“Kita berharap di Kota Lubuklinggau tidak terjadi kenaikan harga beras premium,” tandasnya.
Dari pantauan di lapangan kenaikan harga tidak terlalu tinggi dan diharapkan segera normal kembali. Inflasi daerah berkontribusi pada inflasi provinsi maupun nasional. Yang patut disyukuri angka inflasi nasional berada diangka 3,4 persen, itu berarti secara global baik Asia maupun internasional, angka inflasi Indonesia termasuk terbaik bahkan negara maju angka inflasinya di angka 7 persen.
Untuk menurunkan angka inflasi tentu harus didukung oleh daerah. Apabila angka inflasi daerah naik, angka inflasi nasional tentu ikut naik.
“Kota Lubuklinggau tidak lepas dari pengawasan inflasi karena masuk IHK dimana Palembang, OKI dan Muara Enim juga termasuk IHK sedangkan IPH kita hanya dipantau dari pemantauan harga, kalau deflasi turun bagus, sedangkan IHK sendiri harus menjaga inflasi,” paparnya.
Kota Lubuklinggau angka inflasinya di top rangking 10, artinya masih termasuk baik diantara daerah lainnnya, namun hal itu harus selalu dijaga agar tidak terjadi gejolak.
Ikut mendampingi Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, H Surya Darma, Kepala Disperindag, Medhioline Sapta Windu dan Bagian Ekonomi.(*/Acm).

Komentar

Copyright 2020 @ Silampari